
Supaya lebih bersemangat lagi dalam menjalani ibadah sehari-hari sebagai seorang suami atau isteri, berikut ada beberapa pesan yang penting untuk direnungkan. Yang pertama adalah pesan seorang Ibu kepada anak perempuannya yang telah menjadi seorang isteri.
Dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, Umamah binti al Harits berkata kepada putrinya, “Wahai putriku sayang, kalau engkau ingin pergaulanmu dengan suamimu abadi, maka jadilah engkau ‘hamba sahaya’nya. Jadilah engkau ‘bumi’nya maka senantiasa ia akan menjadi ‘langit’mu. Ingatlah 10 hal untukmu :
Pertama dan Kedua : Terimalah pemberiannya walaupun sedikit dengan penuh rasa syukur, dan perkenankanlah permintaannya dengan penuh rasa hormat dan tulus.
Ketiga dan Keempat : Perhatikanlah arah di mana matanya dapat tertuju dan hidungnya dapat menghirup. Jangan sampai kedua matanya melihat sesuatu yang buruk dari penampilanmu, dan jangan pula hidungnya menghirup kecuali harum semerbak dirimu.
Kelima dan Keenam : Perhatikanlah waktu-waktu makan dan tidurnya. Rasa lapar melahirkan emosi dan kekurangan tidur mengundang amarah
Ketujuh dan Kedelapan : Peliharalah harta bendanya dan perhatikan sanak keluarganya. Prinsip pokok menyangkut harta adalah perhitungan yang teliti, dan dasar utama menyangkut sanak adalah pelayanan yang mesra.
Kesembilan dan Kesepuluh : Jangan membangkang perintahnya, karena akan tertanam benih kebencian dalam dadanya, serta jangan membocorkan rahasianya karena tidak akan lagi terjamin kesetiaannya. Jangan pula menampakkan kegembiraan saat dia gundah atau kesedihan saat dia gembira.
Bila seorang ibu memberikan nasihatnya kepada putri tersayangnya, maka demikian pula seorang ayah. Ia pun memberikan nasihat itu kepada putri kesayangannya. “Wahai anakku, hindarilah curiga yang berlebih-lebihan karena itu bisa mendatangkan perceraian. Jangan suka mengomel karena itu bisa merusak cinta kasih. Dan ketahuilah bahwa air wudhu itu merupakan pembersih yang paling baik.
Suatu ketika seseorang datang kepada Nabi SAW menceritakan tentang isterinya, dan berkata : “Aku mempunyai seorang isteri yang selalu menyambutku bila aku pulang ke rumah, dan mengantarku sampai ke pintu bila aku akan pergi. Bila mendapati aku bersedih, ia menghiburku dengan mengatakan : “Bila engkau memikirkan uang untuk makan, jangan khawatir karena Alloh membeli makan kita. Bila kau memikirkan kehidupan yang akan datang, maka semoga Alloh meluaskan pikiran dan usahamu.”
Dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang, Umamah binti al Harits berkata kepada putrinya, “Wahai putriku sayang, kalau engkau ingin pergaulanmu dengan suamimu abadi, maka jadilah engkau ‘hamba sahaya’nya. Jadilah engkau ‘bumi’nya maka senantiasa ia akan menjadi ‘langit’mu. Ingatlah 10 hal untukmu :
Pertama dan Kedua : Terimalah pemberiannya walaupun sedikit dengan penuh rasa syukur, dan perkenankanlah permintaannya dengan penuh rasa hormat dan tulus.
Ketiga dan Keempat : Perhatikanlah arah di mana matanya dapat tertuju dan hidungnya dapat menghirup. Jangan sampai kedua matanya melihat sesuatu yang buruk dari penampilanmu, dan jangan pula hidungnya menghirup kecuali harum semerbak dirimu.
Kelima dan Keenam : Perhatikanlah waktu-waktu makan dan tidurnya. Rasa lapar melahirkan emosi dan kekurangan tidur mengundang amarah
Ketujuh dan Kedelapan : Peliharalah harta bendanya dan perhatikan sanak keluarganya. Prinsip pokok menyangkut harta adalah perhitungan yang teliti, dan dasar utama menyangkut sanak adalah pelayanan yang mesra.
Kesembilan dan Kesepuluh : Jangan membangkang perintahnya, karena akan tertanam benih kebencian dalam dadanya, serta jangan membocorkan rahasianya karena tidak akan lagi terjamin kesetiaannya. Jangan pula menampakkan kegembiraan saat dia gundah atau kesedihan saat dia gembira.
Bila seorang ibu memberikan nasihatnya kepada putri tersayangnya, maka demikian pula seorang ayah. Ia pun memberikan nasihat itu kepada putri kesayangannya. “Wahai anakku, hindarilah curiga yang berlebih-lebihan karena itu bisa mendatangkan perceraian. Jangan suka mengomel karena itu bisa merusak cinta kasih. Dan ketahuilah bahwa air wudhu itu merupakan pembersih yang paling baik.
Suatu ketika seseorang datang kepada Nabi SAW menceritakan tentang isterinya, dan berkata : “Aku mempunyai seorang isteri yang selalu menyambutku bila aku pulang ke rumah, dan mengantarku sampai ke pintu bila aku akan pergi. Bila mendapati aku bersedih, ia menghiburku dengan mengatakan : “Bila engkau memikirkan uang untuk makan, jangan khawatir karena Alloh membeli makan kita. Bila kau memikirkan kehidupan yang akan datang, maka semoga Alloh meluaskan pikiran dan usahamu.”
Kemudian Rosululloh SAW berkata : “Sesungguhnya Alloh mempunyai utusan dan wakil-wakil di dunia ini dan isterimu adalah salah seorang diantaranya. Wanita yang demikian itu akan diberi ganjaran setengah dari ganjaran orang-orang yang mati syahid.”
Subhanalloh, luar biasa begitu agungnya cinta bila dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Semoga bunga-bunga cinta yang mekar di taman-tamannya dapat memberikan aroma keharuman, semerbak mewangi memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya.
Wallohu a'lam
0 komentar:
Posting Komentar