Home » » Hiduplah Tanpa Keluh Kesah

Hiduplah Tanpa Keluh Kesah

Kalau saja segala sesuatu akan selesai dengan mengeluh, maka saya akan mengajak semua orang yang saya temui untuk mengeluh. Tetapi ternyata hidup kita tidak akan selesai dari berbagai permasalahan bila dihadapi dengan keluhan. Justeru sebaliknya, semakin sering seseorang mengeluh maka sesungguhnya ia sedang menunjukkan eksistensinya sebagai orang yang tidak mampu. Bukankah ada pepatah yang mengatakan, “Mengeluh tanda tak mampu ?”

Manusia memang memiliki karakter berkeluh kesah, dan tidak ada seorangpun di dunia ini yang terhindar dari keluh kesah ini. Dalam keadaan apapun yang dirasakan oleh seseorang, baik ia dikaruniai kekayaan, kelebihan harta, pangkat atau jabatan dan status social, tetap saja ia akan selalu berkeluh kesah. Selalu saja manusia berandai-andai, “andai saja aku memiliki ini dan itu, pasti aku akan lebih begini dan begitu”, Apalagi bila seseorang sedang berada dalam kesempitan, Inilah bukti bahwa karakter manusia yang sebenarnya adalah selalu berkeluh kesah. Begitulah Kitab suci Al Qur’an menjelaskan bahwa manusia memang tempatnya berkeluh kesah. Bahkan Imam Thobari pernah menjelaskan, ketika mendapatkan musibah manusia merasa mengeluh dengan tidak sabar, sedangkan ketika mendapatkan kenikmatan rizki ia merasa berkurang dan tidak cukup, bahkan enggan menginfakan ke jalan Allah”.

Mengapa Keluh Kesah sering muncul dalam diri seseorang ?

Pertama, karena kurangnya rasa syukur kepada Alloh SWT.
Sesungguhnya bila manusia mau introspeksi diri, maka tidak ada nikmat Alloh yang tidak diberikan kepadanya. Seseorang diberi kesempatan hidup saja, itu merupakan nikmat Alloh yang sangat besar. Oleh karena itu ketika Alloh berikan nikmat hidup, jangan pernah sekali-kali manusia mematikannya dengan keluh kesah dan perilaku negative lainnya, karena itu hanya akan membawa kepada kematiannya dalam kehidupannya di dunia. Belum lagi nikmat-nikmat Alloh yang lainnya, yang jelas tidak mungkin akan dapat dihitung satu persatu.

Kedua, karena kurangnya kesiapan menghadapi ujian atau cobaan dari Alloh SWT.
Sesungguhnya ujian/ cobaan dari Alloh adalah scenario Alloh SWT untuk mempersiapkan manusia agar mampu mengemban amanah atau tugas yang lebih besar lagi untuk masa yang akan datang. Ujian/ cobaan adalah cara Alloh SWT mengangkat derajat seseorang kearah kemuliaan.
“Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah : 286)

Ketiga, karena kurangnya manusia berbagi kebahagiaan dengan yang lain
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri. Ia pasti akan membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Hal ini tentu menuntut seseorang untuk pandai berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Dari sinilah nanti akan didapatkan perasaan puas dengan apa yang telah diberikan Alloh kepadanya, karena ternyata masih banyak orang-orang yang berada di bawah kita, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun kesejahteraan. Dengan semakin banyak berbagi, maka semakin banyak pula perasaan keluh kesah itu hilang dari diri kita.

Keempat, karena kurangnya keikhlasan dalam beramal dan beraktifitas
Sesungguhnya hanya dengan keikhlasan, hati seseorang akan merasa tenang dan nyaman ketika harus menjalankan aktifitas sehari-hari. Keikhlasan inilah yang akan membawa seseorang kepada taqdir kebaikannya, karena sesungguhnya seseorang yang sedang bekerja, maka manusia dan Tuhan akan menyaksikan pekerjaannya. Artinya dilihat manusia maupun tidak, tetap melakukan dengan sikap terbaik.
Karena keluh kesah merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia, maka berkeluhkesahlah hanya kepada Alloh SWT, pasti puas. Sedangkan kepada manusia cukuplah kita hanya bercerita saja tentang permasalahan yang sedang dihadapi.
Wallohu A’lam.

0 komentar:

Live Streaming

Radio Suara Muslim